Pages

Kamis, 10 Oktober 2013

Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan tanaman dapat didefinisikan sebagai peristiwa perubahan biologis yang terjadi pada makhluk hidup berupa pertambahan ukuran
Ukuran dapat berupa  :
1. Jumlah sel 
2. Panjang sel  
3. Volume sel 
4. Biomassa
 
Perkembangan adalah proses menuju pencapaian kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna pada makhluk hidup. 



Pertumbuhan

Pertumbuhan pada makhluk hidup bersel banyak (multiselluler) ditandai dengan pertambahan ukuran sel (sel bertambah besar dan panjang) dan pertambahan jumlah sel. Sedangkan pertumbuhan pada makhluk ber sel satu (uniseluler) ditandai dengan penambahan ukuran sel. Adanya proses pertumbuhan ini dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif. Secara empiris pertumbuhan tanaman dapat dinyatakan sebagai suatu fungsi dari
 
genotipe x lingkungan =  (faktor pertumbuhan internal)  X  (faktor pertumbuhan eksternal).
 
Tanaman yang bertambah panjang di tempat gelap belum dapat dikatakan tumbuh walaupun volumenya bertambah, karena bobot kering sebenarnya menurun akibat respirasi yang terus berlangsung, sedangkan fotosintesis tidak terjadi. Dalam keadaan normal pertumbuhan bukan saja pertambahan volume tetapi juga diikuti oleh pertambahan bobot kering. Proses pertumbuhan tanaman terdiri dari pembelahan sel, lalu diikuti oleh pembesaran sel dan terakhir adalah difrensiasi sel. Pertumbuhan hanya terjadi pada lokasi tertentu saja, yaitu pada jaringan meristem. Jaringan meristem adalah jaringan yang sel-selnya aktif membelah.

 Gambar titik tumbuh pada ujung akar  meristem


 Gambar Susunan sel titik tumbuh batang 


Yang paling aktif dalam pembelahan sel ini adalah jaringan meristem ujung akar dan batang. Aktivitas meristem kedua bagian ini menyebabkan terjadinya pertumbuhan ke bawah dan ke atas yang disebut juga pertumbuhan primer. Sedangkan pertumbuhan ke samping yang dimotori oleh pembelahan sel-sel pada kambium disebut pertumbuhan sekunder. Proses pertumbuhan ini terjadi karena adanya pembelahan mitosis, yaitu pembelahan sel-sel tubuh. Pada pertumbuhan diperlukan nutrin dalam jumlah yang relatif besar. Pembelahan itu sendiri ada dua jenis yaitu meiosis dan mitosis. Kalau mitosis pembelahan dari sel tubuh sedangkan meiosis pembelahan sel kelamin. Untuk kegiatan mitosis ini maka pengangkutan air, karbohidrat, protein dan zat-zat lain ke daerah meristem berjalan lancar. Setelah pembelahan sel, akan terjadi pembesaran sel. Seperti pada pembelahan sel, pembesaran sel juga terjadi pada jaringan meristem.
Pertumbuhan merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Tumbuhan tumbuh dari kecil menjadi besar dan berkembang dari satu zigot menjadi embrio kemudian menjadi satu individu yang mempunyai akar, batang, dan daun, sehingga pertumbuhan mudah dilakukan pengukuran secara kuantitatif.
Pertumbuhan yang terjadi pada tumbuhan dibagi menjadi dua macam yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan ukuran panjang pada bagian batang tumbuhan karena adanya aktivitas jaringan meristem primer. Sedangkan pertumbuhan sel sekunder adalah pertambahan besar dari organ tumbuhan karena adanya aktivitas jaringan meristem sekunder yaitu kambium pada kulit batang, kambium batang, dan akar. Berdasarkan aktivitasnya, daerah pertumbuhan pada ujung akar dan ujung batang dibedakan menjadi tiga daerah pertumbuhan yaitu:
- daerah pembelahan sel
- daerah perpanjangan sel
- daerah diferensiasi sel

Perkembangan
 
Perkembangan pada tumbuhan merupakan suatu urutan kejadian dalam sejarah kehidupan  suatu sel, organ atau organisme yang melibatkan pertumbuhan, diferensiasi, maturasi (pendewasaan) dan senescence (penuaan). Jadi tidaklah tepat bila perkembangan dipahami sebagai proses menuju tercapainya kedewasaan, karena perkembangan tidak berhenti pada tercapainya kedewasaan, namun dia tetap berkembang sampai pada tahap penuaan. Salah satu ciri utama  bagi tumbuhan dikatakan dewasa jika tumbuhan tersebut sudah memperlihatkan tanda-tanda reproduksi yakni dengan membentuk bunga. Pertumbuhan dan dan perkembangan merupakan gejala-gejala yang saling berhubungan. Pertumbuhan sebagaimana telah didefinisikan sebagai pertambahan ukuran, sedangkan perkembangan terfokus pada proses diferensiasi, maturasi dan senescence, ini  ditunjukkan oleh perubahan-perubahan baik anatomi maupun fisiologi. Diferensiasi memiliki pengertian sebagai suatu proses perubahan mengarah terspesialisasinya suatu sel, baik dari sederhana menuju ke arah yang lebih kompleks ataupun sebaliknya. Secara rinci mekanisme diferensiasi belum begitu jelas. Akan tetapi faktor-faktor penting yang mempengaruhi diferensiasi jaringan sudah banyak di teliti. Sebagai hasil dari penelitian tersebut dikatakan beberapa faktor seperti hara dan hormon tumbuh merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam diferensiasi tanaman.
Bentuk Kurva Pertumbuhan Tanaman dan kurva kecepatan pertumbuhan
Secara umum kurva pertumbuhan tanaman mengikuti bentuk kurva sigmoid, sedangkan kurva kecepatan pertumbuhan mengikuti bentuk lonceng. Namun antara jenis tumbuhan satu dengan lainnya terjadi variasi kurva. Pertumbuhan tanaman pada kurva sigmoid terbagi menjadi 3 fase, yaitu fase logaritme, fase linier dan fase penuaan.
Fase logaritme menggambarkan bahwa awal mula pertumbuhan berjalan secara perlahan, kemudian kecepatan pertumbuhan semakin lama semakin cepat sampai mencapai ukuran tertentu.
Fase linier menggambarkan kecepatan pertumbuhan mencapai kecepatan maksimal dan pertambahan pertumbuhan berjalan secara konstan.
Fase penuaan menggambarkan kecepatan pertumbuhan yang mulai menurun. Pada fase ini pertumbuhan terhenti, sel mengalami penuaan dan selanjutnya mengalami kematian.


INDIKATOR PERTUMBUHAN
 
Pertumbuhan dapat diketahui dengan mengamati  beberapa indikator, diantaranya : tinggi tanaman, diameter batang, berat kering dan berat basah tanaman. Indikator pertumbuhan senantiasa disesuaikan dengan tujuan pengamatan atau penelitian, sehingga indikator pertumbuhan menjadi sangat bervariasi.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dapat dibagi atas dua faktor yaitu genetik dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut dapat dibaca pada bagian berikut ini.
Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat di dalam makhluk hidup. Gen mempengaruhi setiap struktur makhluk hidup dan juga perkembangannya. Sehingga gen yang berbeda memiliki potensi yang berbeda pula dan pada akhirnya mempengaruhi pertumbuhan . Sebagai contoh adalah tanaman dengan gen pembawa struktur anatomi kranz akan memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan tanaman selainnya.
Fase-fase pertumbuhan pada setiap jenis tanaman juga mempengaruhi laju pertumbuhan. Umumnya fase juvenil memiliki laju pertumbuhan yang lebih besar dibanding dengan fase Penuaan
Tanah merupakan komponen hidup dari lingkungan yang penting dalam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanahlah yang menentukan penampilan tanaman. Kondisi kesuburan tanah yang relatif rendah akan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tanaman dan akhirnya akan mempengaruhi hasil. Pengaruh keadaan tanah dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu: 1) Keadaan fisik tanah, yang ditentukan oleh struktur dan tekstur tanah, karenanya pengaruhnya terhadap aerasi dan drainase tanah 2) Keadaan kimia tanah yang ditentukan oleh kandungan zat hara di dalam tanah. 3) Keadaan biologi tanah yang ditentukan oleh kandungan mikro/makro flora dan fauna tanah yang bertindak sebagai resiklus hara dalam tanah (dekomposisi). Data kesuburan kimia, fisika dan biologi suatu lahan merupakan data awal yang harus diketahui sebelum melakukan budidaya tanaman. Pengelolaan lingkungan menimbulkan beberapa persoalan pada erosi tanah, pergantian iklim, pola drainase dan pergantian dalam komponen biotik pada ekosistem. 19 Pada tahun 1977 State of World Environment Report (UNEP), memperingatkan bahwa, tanah yang dapat ditanami terbatas, hanya ± 11% permukaan bumi dapat diusahakan untuk pertanian. Secara total 1.240 juta ha untuk populasi 4.000 juta (rata-rata 0,31 ha/orang). Area ini pada tahun 2.000 akan tereduksi sampai hanya tinggal 940 juta ha dengan populasi penduduk dunia 6.250 juta. Sehingga perbandingan lahan/orang tinggal 0,15 ha saja. Ini merupakan suatu peringatan dan memerlukan perhatian segera. Pengaruh zat hara pada pertumbuhan tanaman digambarkan oleh Liebig dengan hukum minimumnya yang berbunyi “pertumbuhan atau hasil optimum ditentukan oleh faktor atau hara yang berada pada keadaan minimum. Dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman terdapat 3 fungsi tanah yang utama yaitu: 1. Memberikan unsur-unsur mineral, melayaninya baik sebagai medium pertukaran maupun sebagai tempat persediaan. 2. Memberikan air dan sebagai tempat cadangan air dimuka bumi 3. Sebagai tempat berpegang dan bertumpu untuk tegak.
Hara dan air memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Salah satu fungsi dari kedua bahan ini adalah sebagai bahan pembangun tubuh makhluk hidup. Pertumbuhan yang terjadi pada tanaman (sampai batas tertentu) disebabkan oleh tanaman mendapatkan hara dan air. Bahan baku pada proses fotosintesis adalah hara dan air yang nantinya akan diubah tanaman menjadi makanan. Tanpa kedua bahan ini pertumbuhan tidak akan berlangsung. Hara dan air umumnya diambil tanaman dari dalam tanah dalam bentuk ion. Unsur hara yang dibutuhkan tanaman dapat dibagi atas dua kelompok yaitu hara makro dan mikro. Hara makro adalah hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar sedangkan hara mikro dibutuhkan dalam jumlah kecil. Nutrien yang tergolong kedalam hara makro adalah Carbon, Hidrogen, Oksigen, Nitrogen, Sulfur, Posfor, Kalium, Calsium, Ferrum. Sedangkan yang termasuk golongan hara mikro adalah Boron, Mangan, Molibdenum, Zinkum (seng) Cuprum (tembaga) dan Klor. Jika tanaman kekurangan dari salah satu unsur tersebut diatas maka tanaman akan mengalami gejala defisiensi yang berakibat pada penghambatan pertumbuhan.
Ketinggian tempat menentukan suhu udara, intensitas cahaya matahari dan mempengaruhi curah hujan, yang pada gilirannya mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Perbedaan ketinggian tempat dari permukaan laut menyebabkan perbedaan suhu lingkungan. Setiap kenaikan 100m dari permukaan laut, suhu akan turun sekitar 0,50C. Kondisi ini tentunnya akan mempengaruhi jenis tumbuhan yang hidup pada ketinggian tertentu. Misalnya kita menemukan banyak tanaman kelapa (Cocos nuciferae) pada daerah pantai, kemudian enau (Arenga pinata) hidup di pegunungan basah, rotan pada daerah hutan hujan tropis, dan banyak contoh lainnya. Dari uraian tersebut di atas dapat diketahui masing-masing tempat hidup organisme (habitat) mempunyai persyaratan -persyaratan khusus.
Suhu udara mempengaruhi kecepatan pertumbuhan maupun sifat dan struktur tanaman. Tumbuhan dapat tumbuh dengan baik pada suhu optimum. Untuk tumbuhan daerah tropis suhu optimumnya berkisar 22-370C. Suhu optimum berkisar antara 25- 300C dan suhu maksimum 35-400C. Tetapi suhu kardinal (minimum, optimum, dan maksimum) ini sangat dipengaruhi oleh jenis dan fase pertumbuhan tanaman.
Curah hujan dapat dinyatakan dalam: 1) mm per tahun yang menyatakan tingginya air hujan yang jatuh tiap tahun. 2) banyaknya hari hujan per tahunnya yang menyatakan distribusi atau meratanya hujan dalam setahun. 18 Besarnya curah hujan mempengaruhi kadar air tanah, aerasi tanah, kelembaban udara dan secara tidak langsung juga menentukan jenis tanah sebagai tempat media tumbuh tanaman. Oleh karenanya curah hujan sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman.
Organisme-organisme lain yang hidup berinteraksi bersama tumbuhan juga dapat mempengaruhi laju pertumbuhan suatu tanaman. Secara umum dapat dikatakan bahwa organisme yang menguntungkan akan meningkatkan laju pertumbuhan  dan yang merugikan akan menurunkan atau bahkan menghambat laju pertumbuhan.  Organisme yang menguntungkan biasanya organisme yang membentuk simbiosis mutualisme, sedangkan organisme yang merugikan biasanya organisme yang bersifat parasit, patogen dan berbagai jenis hama.
Senyawa-senyawa tertentu terkadang juga dapat mempengaruhi laju pertumbuhan, baik yang bersifat toksin, maupun yang berbentuk hormon ataupun inhibitor.

0 komentar:

Posting Komentar